CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo disebut menaruh minat dalam proyek PLTA Kayan Cascade yang dikerjakan PT Kayan Hydro Energy (KHE).
Hashim Bahkan dikabarkan sudah melihat langsung progres pembangunan hydropower berkapasitas 9.000 MW di Kabupaten Bulungan, Kaltara. Saat meninjau lokasi, Hashim didampingi oleh pemilik PT KHE Tjandra Limanjaya, Ario Djojohadikusumo, Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang serta politikus Gerindra M Iriawan alias Iwan Bule.
Keinginan Hashim untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut bukan tanpa alasan. Adik Prabowo Subianto itu mengaku sudah lama tertarik berinvestasi di sektor energi baru terbarukan.
“Saya memang sudah lama tertarik untuk investasi di dunia energi terbarukan, contohnya di Kalimantan Timur (kaltim) saya ada proyek biofuel, itu energi dari kayu sisa. Dan saya lihat di Indonesia banyak hutan-hutan besar, yang kena kebakaran, yang jadi korban penerbangan ilegal. Ini yang mau kita tanam kembali, dari sisa kayu itu kita buat bioenergi,” ucap Hashim di Tanjung Selor, Kaltara pada Kamis, 30 Mei 2024.
Di lain sisi, Hashim juga punya hubungan spesial dengan bos PT KHE, Tjandra Limanjaya.
Hashim Bersahabat dengan Bos KHE
Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa dirinya sudah lama mengenal owner PT Kayan Hydro Energy, Tjandra Limanjaya. Klaim tersebut memang cukup masuk akal. Pasalnya, keduanya saat ini sama-sama pengusaha dari Indonesia. Hashim Djojohadikusumo merupakan bos PT Arsari Group yang lahir di Jakarta pada 5 Juni 1954. Sedangkan Tjandra adalah pengusaha yang lahir pada 17 Juli 1958 di Jakarta.
Tak hanya itu, Hashim ternyata sudah bersabahat dengan Tjandra sejak 10 tahun silam.
“Bahkan Pak Tjandra sudah berteman dengan kakak saya sejak 30 tahun lalu,” ungkap Hashim.
Hashim Bakal Bermitra dengan Tjandra di Proyek PLTA Kayan
Hashim menuturkan, dirinya bakal berinvestasi di proyek pembangkit listrik terbesar se Asia Tenggara itu.
Dia mengatakan, langkah untuk berinvestasi dalam proyek PLTA Kayan akan semakin baik jika terjadi dalam waktu dekat.
“Proyek energi bersih dan hijau inilah yang diidam-idamkan dunia. Saya harap semua pihak mendukung proyek yang sangat strategis ini. Kami mungkin akan segera masuk (ke proyek PLTA Kayan),” ujar Hashim.
“Semua perizinan sudah lengkap, kami sudah lihat lengkap, kita harapkan segera tahun ini,” ujar dia lagi.
Hashim bahkan sudah mendapatkan dukungan dari sang kakak untuk berinvestasi dalam proyek PLTA Kayan.
“Saya sudah lapor (ke Prabowo). Dia setuju, ini kan untuk investasi,” pungkas Hashim.
Proges Pembangunan Proyek PLTA Kayan
Sementara itu, pemilik PT Kayan Hydro Energy, Tjandra Limanjaya mengungkapkan perkembangan proyek PLTA Kayan.
Tjandra menyampaikan, pembangunan PLTA berkapasitas 9.000 MW diprediksi bakal rampung pada tahun 2028 mendatang.
“Sekarang sudah mulai (proyek), kurang lebih 1 tahunan yang sudah bener-bener mulai aktif. Sebelumnya kita kan mengerjakan infrastruktur, jadi diperkirakan tahun 2028 selesai,” ungkap Tjandra.
Perlu diketahui, proyek PLTA Kayan Cascade dibangun di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Pembangunan hydropower ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2012.
Pembangunan PLTA Kayan akan dibagi menjadi 5 tahap, dengan total nilai inveestasi mencapai 17,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp275 triliun.
Nantinya, energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan akan melistriki kawasan Ibu Kota Negara (IKN), kawasan industri di Kalimantan, serta memenuhi kebutuhan listrik di sekitar Kalimantan.
Duet Tjandra Limanjaya dan Hashim Djojohadikusumo dalam pembangunan PLTA Kayan merupakan kabar gembira bagi Indonesia. Kepemimpinan, pengalaman, dan komitmen mereka akan menjadi kunci sukses proyek ini.
Dengan dukungan pemerintah dan investor, PLTA Kayan diyakini akan menjadi pembangkit listrik andal dan ramah lingkungan yang berkontribusi pada kemajuan bangsa.